Tradisi Ziarah Kubur di hari ke-dua Idul Adha

SBO, Ogan Ilir— Perkebunan yang biasanya sunyi senyap pada Hari Raya Idul Adha ke-dua menjadi ramai. Bacaan surat Al-Fatihah yang merupakan surat pertama dalam kitab suci Al Quran begitu jelas terdengar dari dalam areal tempat pemakaman umum (TPU) di Dusun Talang Peramuan Desa Pemulutan Ilir Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir (OI).

Surat tersebut terdengar saling “susul menyusul” dari ratusan warga yang berziarah di makam saudaranya yang telah meninggal.

Tidak hanya itu, para peziarah juga membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, dilanjutkan dengan beberapa ayat dari surat Al-Baqarah kemudian ayat kursi.

Kuburan yang berjajar rapi, dan biasanya penuh ditumbuhi rumput ilalang, pada hari raya ini terlihat bersih. Tidak ada satu pun tumbuhan hutan yang ada. Yang masih tersisa hanya tanaman bunga yang memang sengaja di tanam oleh ahli waris untuk peneduh.

Warga keluar-masuk ke lokasi itu beriring-iringan. Mereka datang dengan menggunakan perahu ketek. Banyak di antaranya yang datang dengan bersama keluarga.

Masyarakat yang baru datang langsung masuk ke areal perkebunan, dan mendatangi makam keluarganya. Adab layaknya bertamu dijalankan oleh masyarakat. Ketika tiba di dekat kuburan mereka pun berucap salam, “Assalamu’alaikum yaa ahli kuburan”.

Setelah itu mereka duduk di sisi makam dan ” sang pemimpin ” langsung membaca doa mendoakan siapa pun gerangan yang terbaring tenang di alam kubur.

Bersalam salaman dan saling meminta maaf pun dilakukan warga ketika saling bertemu. Suasana penuh keakraban terlihat jelas di areal makam yang luasnya sekitar dua hektare tersebut.

“Ini kebiasaan yang kita lakukan. Setiap hari raya ke-dua Idul Adha, kami sekeluarga menziarahi makam keluarga yang telah meninggal di Dusun Talang Peramuan Desa Pemulutan Ilir Kecamatan Pemulutan,” kata Budi, Management PT Pedoman Swara Bangsa Ogan Ilir, usai ziarah pada kubur keluarganya.

Menurut dia, sebagian anggota keluarganya yang meninggal di makamkan di TPU tersebut, jadi ketika berziarah kiriman doa pun disampaikan pada seluruh almarhum dan almarhumah.

“Sekalian ziarah, kami kirimkan doa pada seluruh arwah muslimin dan muslimat yang telah meninggal pada umumnya,” katanya.

Hal senada disampaikan Jamal, yang ditemui usai berziarah pada makam keluarganya dan keluarga lainnya.

“Sepertinya ada yang kurang kalau kita tidak berziarah ketika Idul Adha,” katanya.

Ia mengaku, tidak ada tujuan lain dalam ziarah tersebut, tapi hanya ingin mendoakan mereka yang telah meninggal dan berharap Allah SWT mengampuni segala dosanya dan menempatkannya di sisi Rahmat-Nya.

“Ziarahi kubur merupakan hal yang baik, kalau niarnya hanya untuk berkunjung dan mendoakan saudara yang meninggal serta ahli kubur lainnya”.

“Mendatangi kuburan mereka adalah untuk bersilaturahmi, sekaligus memberikannya bingkisan berupa doa”.

Pantauan di TPU di Dusun Talang Peramuan Desa Pemulutan Ilir terlihat situasi yang sama. Puluhan warga datang ke lokasi itu dan memanjatkan doa untuk ahli kubur.

BUDI HARIANTO
error: Content is protected !!