SwaraBangsaOnline, Palembang— Dukungan terhadap calon Gubernur Sumatera Selatan Ir, H, Eddy Santana Putra, M.T mengalir deras dari berbagai kalangan. Kali ini datang dari Ujang (60), seorang petani karet yang berjuang bertahan hidup di tengah anjloknya harga lateks karet.
Melalui suratnya kepada wartawan media ini, Ujang menyatakan bahwa Ir, H, Eddy Santana Putra, M.T merupakan sosok Wali Kota Palembang yang peduli terhadap masyarakat kecil. Sejak harga karet anjlok dalam 10 tahun terakhir, Ujang kesulitan hidup karena banyaknya permainan harga getah karet.
Berikut surat Ujang kepada awak media ini:
Saya Ujang, sejak 30 tahun yang lalu saya menjadi petani, istri saya meninggal 6 tahun yang lalu.
Selama 10 tahun terakhir saya mengalami kesulitan karena harga karet yang murah. Saya dan keluarga besar akan membantu Bapak Eddy Santana Putra. Kami ingin berbuat sesuatu untuk Sumatera Selatan. Mumpung saya masih kuat dan sehat, saya masih diberi kesempatan untuk hidup.
Pak Eddy Santana Putra harus jadi Gubernur, maka permainan harga karet di Sumatera Selatan akan teratasi. Dalam 10 tahun terakhir, banyak petani karet yang mengeluh. Banyak petani karet tidak mampu menyekolahkan anak cucu karena harga karet 10 ribu. Harga berasnya saja 13 ribu satu kilo.
Saya ingin masyarakat Sumatera Selatan bisa melek huruf. Siapakah Eddy Santana Putra? Eddy Santana Putra berjuang untuk masyarakat. Eddy Santana Putra datang langsung ke desa-desa di Sumatera Selatan untuk melihat para petani.
Herman Deru sudah lima tahun jadi gubernur ya? Tapi harga karetnya tidak naik kan? Luas perkebunan karet di Sumatera Selatan terluas di dunia.
Saya tahu persis dari apa yang dikatakan teman dan keluarga saya di Palembang. Mereka membuktikannya sendiri dan mengalaminya sendiri. Setelah Eddy Santana Putra menjadi Wali Kota Palembang, semua jalan di Palembang bagus, dan banyak pembangunan dimana-mana.
Sejak Eddy Santana Putra menjadi Wali Kota Palembang, Kota Palembang sudah tertata rapi. Pokoknya saya rela sekali berada di tim sukses Eddy Santana Putra, bukan untuk mencari uang atau popularitas, tapi untuk menyampaikan kebenaran. Saya harus mencari bekal sebanyak-banyaknya sebelum kembali pulang ke pangkuan Ilahi.
Ujang
ADENI ANDRIADI
