“Keceriaan” Calon Gubernur Incumbent di Sepanjang Jalan Rusak

PALEMBANG – Akses jalan Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin menuju Palembang rusak berat. Butuh perjuangan ekstra saat wartawan Swara Bangsa mengunjungi desa-desa di sana pada Minggu (13/10). Jalan yang rusak dan berlubang menyulitkan akses menuju lokasi. Kondisi jalan semakin parah karena ada badan jalan dibeberapa titik yang diambil aspalnya.

Untuk menuju lokasi tujuan, kami harus melewati kawasan perkebunan warga yang pada malam hari minim penerangan. Membuat perjalanan menuju tanah kelahiran besan Presiden ke-6 RI SBY, Hatta Rajasa itu semakin mencekam pada malam hari.

Alih-alih menemukan lampu jalan, kami justru menemukan baliho calon gubernur petahana di pinggir jalan. Jika tidak tahu medan jalan setempat, kondisi itu justru bisa membahayakan pengguna kendaraan.

Wajah calon gubernur petahana dari partai politik tersebar di beberapa tempat. Di semua baliho terlihat muka senyum calon gubernur petahana, kontras dengan wajah warga di seluruh penjuru itu. Situasi ini terjadi bertahun-tahun, berulang lagi dari pemilihan gubernur sebelumnya.

Lokasi Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin berjarak 20 kilometer dari pusat Pemerintahan Provinsi Sumatera Selatan, Palembang. Harapan warga, para calon gubernur dapat memperjuangkan kebutuhan warga ke pemerintah pusat. Namun, kondisi jalan begitu saja. Tidak banyak perubahan dari tahun ke tahun.

“Saya ingin memilih gubernur calon yang bisa membantu memperjuangkan kepentingan warga ke pemerintah pusat agar ada perubahan. Pokoknya dia mau membantu berjuang untuk membangun daerah,” kata Nanda, 27 tahun, warga rambutan saat ditemui Minggu 13 Oktober 2024.

Ia menyampaikan pula keresahan terkait dengan harga karet yang terus menurun. Selama ini, dia menaruh harapan kepada calon Gubernur Sumatera Selatan yang datang untuk memperjuangkan nasib para petani agar harga karet bisa kembali seperti dulu. Dia ingin para petani karet bisa hidup lebih sejahtera.

Mayoritas warga di Kabupaten Banyuasin adalah petani karet. Warga menginginkan adanya gubernur calon Sumatera Selatan yang memperjuangkan agar karet tetap menguntungkan petani.

Pada pemilihan Gubernur Sumatera Selatan 2024, suara Nanda kembali menjadi komoditas para calon gubernur. Bedanya, dia sudah tidak percaya lagi dengan janji-janji calon gubernur sebelumnya. Dia berpikir hanya akan memilih calon Gubernur Sumatera Selatan yang memperjuangkan kepentingan warga. “Kalau disuruh memilih, jujur ​​saja saya sudah tak percaya dengan yang lama. Cuma janji-janji, mending saya pilih yang baru,” ungkapnya.

Sikap yang diambil Nanda menunjukkan bahwa warga sudah semakin cerdas. Harapan yang disampaikan kepada gubernur calon tidak pernah dibunyikan membuat mereka tidak akan mudah memenuhi janji-janji petahana.

Salah seorang tokoh masyarakat di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin, Dola, mengaku gelagat penggunaan politik uang kini sudah mulai tercium di kampungnya. Tanpa sepengetahuan warga sejumlah kepala desa dan anggota BPD di kampungnya ditengarai telah bertemu dengan salah satu calon gubernur petahana.

Ia mendapat info setiap suara di kampungnya akan dihargai Rp 25 ribu hingga Rp 50 ribu. “Di pemilihan gubernur 2024 kali ini seperti biasa aroma politik uang sudah mulai tercium,” ujarnya.

Selama ini, kesejahteraan petani karet di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin yang bersinggungan langsung dengan Kota Palembang tidak pernah diperjuangkan oleh calon gubernur. Para calon gubernur hanya datang dan menjanjikan kesejahteraan setiap saat pemilihan gubernur lima tahun sekali. Janji memperbaiki jalan dan mensejahterakan petani tidak pernah tepat.

Lantaran gubernur calon petahana yang tidak peduli dengan daerah itu, warga mengaku tidak akan percaya lagi dengan janji-janji mereka. Perbaikan jalan rusak dan menaikkan harga karet lebih penting menurut pemikiran. Sayangnya, para calon gubernur petahana tetap tersenyum di baliho sepanjang jalan itu.

ADENI ANDRIADI

error: Content is protected !!