Belakangan ini, kekerasan seksual dan tindakan asusila sedang marak diberitakan. Beberapa kasus telah kembali terjadi bahkan di lingkungan pendidikan. Dalam upaya mencegah terjadinya perbuatan asusila di lingkungan pendidikan, peran guru Bimbingan Konseling (BK) dan orang tua semakin ditingkatkan. telah menjadi faktor penting.
Tentu saja dalam proses pembelajaran, materi kurikulum dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik lembaga pendidikan. Misalnya pada lembaga pendidikan berbasis agama, ajaran agama mengenai pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual dapat menjadi materi pendukung utama atau bahkan norma budaya atau adat istiadat suatu daerah dapat menjadi bahan kajian dalam pengembangan materi.
Artinya, pendidikan seks memang diajarkan dari segi isi kurikulum, namun kita perlu mengkaji kembali bagaimana materi tersebut disampaikan di sekolah, kata Koordinator Nasional P2G Satriawan Salim.
(TIM)
