Agama, Blog  

Kisah Hikmah Ramadhan (27) : Abdullah, Ayah Nabi Muhammad yang Pernah Hampir Dijadikan Kurban

SwaraBangsaOnline— Bulan Ramadan merupakan bulan yang paling mulia bagi umat Islam, karena pada bulan ini berbagai berkah dan rahmat diberikan oleh Allah SWT.  Di bulan Ramadhan ini, Redaksi menyampaikan kisah-kisah hikmah yang diharapkan dapat menambah keimanan dan ketakwaan kita dalam menyembah Allah SWT.

Abdullah bin Abdul Muttalib merupakan ayah dari Nabi Muhammad SAW yang belum pernah ditemui dalam keadaan hidup. Beberapa cerita menyebutkan, Abdullah meninggal dunia saat Nabi Muhammad masih dalam kandungan Siti Aminah.
Semasa hidupnya, Abdullah adalah seorang pedagang di Mekah. Ia lahir di Mekkah pada tahun 545 dan meninggal dunia pada tahun 570.

Ia menikahi Siti Aminah binta Wahb bin Abd Manaf bin Zuhra pada usia 24 tahun.

Namun, dalam perjalanan hidupnya, Abdullah sempat hampir disembelih, menjadi kurban dari nazar sang ayah, Abdul Muthalib.

Abdul Muthalib pernah mengucap nazar, jika dia memiliki sepuluh putra dan mereka tumbuh sebagai pelindung kaum Quraisy, dia akan mengorbankan salah satunya di sebelah Ka’bah dengan niat menyenangkan Allah SWT.

Hampir Disembelih
Setelah ikrar ini selesai, Abdul mengumpulkan putra-putranya dan memberi tahu tentang sumpah tersebut sambil meminta mereka untuk memenuhinya.

Tentu saja anak-anaknya tunduk pada keinginan sang ayah. Agar adil dalam menentukan siapa yang akan berkorban, Abdul melakukan undian, dan nama Abdullah pun keluar.

Setelah yakin, keduanya langsung pergi untuk menjalankan sumpah tersebut. Namun, niatan itu dicegah oleh orang-orang Quraisy yang kemudian memberi saran lain karena khawatir apa yang dilakukan Abdul akan diikuti kaumnya di kemudian hari.

Dikutip dari Islami, Abdul kemudian menemui seseorang yang dianggap bijaksana agar mendapat jalan keluar lain untuk memenuhi nazar tanpa harus menyembelih putranya.

Dia kemudian diberi saran untuk mengadakan undian lain dengan dua hal nama Abdullah dan 100 unta. Saat undian dilakukan, keluarlah nama 100 unta untuk menggantikan Abdullah. Dan 100 unta ini langsung disembelih, dagingnya dibagikan ke masyarakat

Saat Nabi Muhammad masih dalam kandungan, Abdullah pergi berdagang ke kota lain. Namun, ia menderita suatu penyakit dalam perjalanan dagangnya yang membuatnya beristirahat di Kota Yastrib. Ia terbaring sakit selama satu bulan di kota tersebut.

Mendengar kabar tersebut, sang ayah, Abdul, memerintahkan Harits, putera sulungnya, untuk pergi ke Yastrib memantau kondisi Abdullah.

Namun, setibanya Harits di Yastrib, Abdullah telah meninggal dunia.

Banyak versi yang menerangkan kisah kepergian ayah Nabi Muhammad SAW. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Abdullah meninggal saat Nabi Muhammad baru berusia 7 bulan.

Namun, pendapat yang paling kuat adalah Abdullah wafat sebelum puteranya dilahirkan.

Abdullah meninggal dunia pada usia 25 tahun dan dimakamkan di Yatsrib.

Nabi Muhammad juga disebutkan pernah berziarah ke makam sang ayah di Yatsrib saat berusia enam tahun bersama ibunya.


 

Leave a Reply

error: Content is protected !!