Opini  

Kolom Opini : Kurusetra Ramadhan

Penulis : OJ Fauzi

Ramadhan adalah bulan yang paling ditunggu. Aura nya sudah terasa sejak dua bulan sebelumnya yaitu di bulan Rajab. Di masjid dan mushola, selalu terdengar doa agar diberikan keberkahan di bulan Rajab dan Sya’ban, dan agar disampaikan umur untuk memasuki dan menyelesaikan ibadah-ibadah di bulan Ramadhan.

Para pencinta Ramadhan sudah nggak sabaran. Hati mereka yang selalu menangis merindukan bulan mulia ini, pada akhirnya kan terobati. Bukan hanya air seteguk  yang akan didapat, tapi akan turun air se-telaga untuk menghilangkan dahaga rindu sejak berpisah di tahun lalu.

Bukan hanya limpahan dan lipatan pahala yang ada, Ramadhan mampu menjadi penata hati, penahan lisan dan penggerak fisik bagi kita untuk berlaku sebagaimana tuntunan para insan yang sedang berpuasa.

Setiap takbirnya adalah mutiara, sujudnya adalah intan berlian, dan lantunan lafaznya adalah permata.

Ramadhan, bukan hanya “kurusetra” bagi muslim tapi juga lebih dahsyat dibanding kan perang Badar.

Puasa itu sendiri, bukan hanya soal menahan makan minum kan?

Ia mengajarkan kita untuk tunduk seperti padi. Bahwa kita hanya musafir di dunia yang tidak kekal. Yang cuma diwajibkan untuk mengumpulkan bekal. Jika sang waktu memanggil pulang, hartamu segunung bakal tinggal.

Jangan jemawa hanya karena berharta, karena Abdurrahman bin Auf pun masuk surga di urutan terakhir diantara para sahabat Rasulullah. Ia dihisab paling lama karena hartanya.

Pun tak perlu risau hanya karena fisik yang tak sempurna, kisah Bilal bin Rabah dan Julaibib cukup menjadi bukti bagaimana pribadi yang sempurna akan membuka jalan menuju surga.

Jangan adigang, adigung, adiguna. Karena semua hanya sementara. Jika Allah berkehendak, ku fa yakun, manusia tidak dapat mengelak.

Marhaban Ya Ramadhan

Selamat memasuki bulan suci Ramadhan. Semoga kita semua dapat mengambil semua keuntungan yang ada didalamnya. Semoga puasa dan ibadah kita menjadi lebih baik, dan semoga Ramadhan tahun ini juga menjadi Ramadhan yang terbaik dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Insya Allah, dengan keberkahan Ramadhan di tahun ini kita akan mencapai predikat iman yang terbaik, bukan hanya muslim, tapi menjadi mukmin, muhsin, muklis dan akhirnya menjadi insan yang muttaqin.

Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku. (Q.S. Al-Fajr [89]: 27-30)


 

Leave a Reply

error: Content is protected !!