Zimbabwe Kekeringan Parah, 100 Gajah di Taman Nasional Hwange Mati

Seekor gajah muda mati di Taman Nasional Hwange Zimbabwe (Foto : cnbcnews.com)

Palembang,-SBO.Com— Akibat dilanda kekeringan parah, setidaknya dalam beberapa pekan terdapat 100 gajah mati di taman nasional Hwange, Zimbabwe.

Kurangnya curah hujan dan naiknya suhu di beberapa bagian Afrika Selatan, yang oleh otoritas satwa liar dan kelompok konservasi disebut sebagai dampak perubahan iklim global dan fenomena El Nino, membawa kekhawatiran akan terulangnya kembali tragedi tahun 2019.

Pada tahun itu, setidaknya tercatat 200 ekor gajah dan ratusan hewan lain penghuni taman nasional Zimbabwe mati akibat kekeringan.

“Cuaca panas yang berkepanjangan menimbulkan kekeringan parah, El Nino memperburuk situasi yang sudah mengerikan ini,” ujar Tinashe Farawo, juru bicara Otoritas Pengelolaan Taman Nasional dan Satwa Liar Zimbabwe seperti dikutip dari cnbcnews.com.

Sebagai fenomena cuaca alami yang memberikan dampak di seluruh dunia, El Nino baru-baru ini menyebabkan banjir mematikan di Afrika Timur.

Banjir di Kenya akibat El Nino (Foto : reuters)

Data yang dirilis oleh Badan Koordinasi PBB untuk Kemanusiaan (UNOCHA), El Nino telah menyebabkan kondisi lebih basah dari biasanya yang memicu banjir di sebagian besar wilayah termasuk Somalia, Kenya, Burundi, Ethiopia, Rwanda, Sudan Selatan, Sudan, Tanzania, dan Uganda.

Pada tanggal 15 November, lebih dari 3.100.000 orang terkena dampak hujan lebat dan banjir antara bulan September dan pertengahan November 2023, dengan setidaknya 772.000 orang mengungsi di Kenya, Somalia, Uganda, Burundi, dan Ethiopia. Negara yang paling terkena dampaknya antara lain Somalia (1,7 juta orang), Ethiopia (760.000 orang), Sudan Selatan (450.980 orang), Kenya (122.075 orang), dan Sudan (89.200 orang). Lebih dari 120 orang meninggal, ratusan hektar lahan pertanian hancur, ribuan hewan ternak dan binatang liar mati.

Meskipun di wilayah Afrika Timur mengalami curah hujan yang tinggi, hal ini diperkirakan akan menyebabkan curah hujan di bawah rata-rata di seluruh Afrika bagian selatan dan kondisi ekstrim ini diperkirakan akan terus berlangsung sampai awal tahun depan.

Hal ini sudah dirasakan di Zimbabwe, dimana musim hujan dimulai beberapa minggu lebih lambat dari biasanya. Meskipun saat ini sudah turun hujan, prakiraan cuaca secara umum memperkirakan akan terjadi musim panas yang kering dan terik di masa depan.

Taman Nasional Hwange memiliki sekitar 45.000 gajah, lebih dari 100 spesies mamalia lainnya dan 400 spesies burung.

The Bhejane Trust, sebuah kelompok konservasi yang membantu badan pertamanan Zimbabwe, telah mensuplai 1,5 juta liter air ke dalam lubang air Hwange setiap hari dari lebih dari 50 lubang bor yang dikelolanya melalui kemitraan dengan pemerintah Zimbabwe.

“Mereka mempunyai peran yang jauh lebih besar dibandingkan manusia dalam reboisasi,” kata Lane, koordinator The Bhejane Trust. “Itulah salah satu alasan kami berjuang untuk menjaga gajah tetap hidup.”


 

Leave a Reply

error: Content is protected !!